JAKARTA- Keprihatinan akan frekuensi tawuran yang tinggi di kalangan mereka sendiri, puluhan pelajar perwakilan dari 58 Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), medeklarasikan sikap anti kekerasan dan anti tawuran.
Deklarasi tersebut dipimpin oleh Ketua Umum Gerakan Pelajar Verly Gad SM dalam acara diskusi publik bertema Penanganan Konflik Tawuran Antar Siswa di Kota Jakarta, Jumat (5/10).
GP bersama perwakilan Osis SMA,SMK dan MA mendeklarasikan setidaknya lima poin, yaitu menolak kekerasan dan tawuran, meminta jaminan keamanan kegiatan belajar, menyayangkan sistem yang kurang memberi ruang pada peekwmbangan nalar, menyesalkan dinas pendidikan terkait yang kurang mendukung kegiatan positif pelajar terutama dari segi anggaran, dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan perdamaian. Verly mengatakan, pihaknya mengundang 110 SMA, SMK, dan MA seluruh Jakarta namun yang dapat hadir hanya 58 sekolah.
Turut hadir dalam diskusi tersebut perwakilan Kasie Manajemen Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta Tudjuddin Nur yang membacakan sambutan dari Guernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. "Beliau sangat medukung diskusi ini. Beliau juga berpesan pada para pendidik agar lebih mengembangkan pendidikan karakter menuju generasi emas 2045,"ujarnya.
Tadjuddin menampik bahwa pihak Disdik DKI kurang mendukung kegiatan positif pelajar. "Kami dukung kok, secara anggaran pun kami bantu. Untuk acara ini pun kami sendiri mengucurkan dana," kata dia.
Ditanya soal seberapa tinggi frekuensi tawuran di Jakarta, Verly yang juga siswa SMAN 110 Jakarta Utara itu mengatakan dalam seminggu rata-rata ada lima sampai enam kali tawuran pelajar. "Data ini memang belum valid tapi kami sering menerima laporan tawuran dari kawan-kawan kami sendiri.Ada yang rutin tiap hari Jumat malah. Di Jakarta Timur paling sering," katanya.
Verly mengungkapkan, GP akan segera merilis data pantauan tawuran mereka."Setelah tahun lalu concern yerhadap kasus narkoba, kini kami lebih menekankan pada tawuran karena sudah parah dan jadi sorotan," ungkapnya.
Posting Komentar