JAKARTA--: Menristek mengatakan bahwa nuklir bukan satu-satunya solusi dalam penyediaan kebutuhan listrik. Menristek Gusti Muhammad Hatta di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Jumat (5/10), mengungkapkan untuk sementara ini pemerintah tengah gencar memanfaatkan energi panas bumi (geothermal) sebagai sumber energi listrik.
Pemenuhan listrik ke masyarakat terangnya baru menjangkau 67 persen masyarakat. "Pemeriah menyediakan dana untuk survei panas bumi," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, survei tersebut saat ini sudah mulai jalan. Pemanfaatan energi panas bumi lebih menjanjikan daripada menggunakan tenaga nuklir yang tidak kesampaian.
Selain itu, untuk mememenuhi energi listrik, pemerintah tidak melulu menggantungkan bahan bakar. "Di daerah terpencil dan perbatasan, kita kembangkan tenaga surya dan mikro hidro. Penyediaan energi juga bisa manfaatkan limbah jadi biogas," paparnya.
Melengkapi Gusti, Dekan Fakultas Teknik UGM sekaligus Anggota Dewan Energi Nasional, Tumiran, mejelaskan, Indonesia memiliki potensi 28 ribu MW dari panas bumi. Namun, saat ini diperkirakan hanya 3000 MW yang sudah bisa dikonversi menjadi listrik.
Tujuh tahun lebih, proyek geothermal stagnan. Namun, sekarang proyek tersebut mulai diakselerasi.
Posting Komentar