DENPASAR-(07 Oktober 2012): Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional dipastikan akan melakukan revitalisasi kurikulum pendidikan untuk tingkat SD hingga SLTA dan yang sederajat.
Ketua Badan Standarisasi Pendidikan Nasional (BSPN) Prof DR M. Aman Wirakartakusumah saat ditemui di Ubud, Minggu (7/10) menjelaskan, pemerintah akan melakukan revitalisasi kurikulum mulai dari jenjang pendikan SD hingga SLTA.
"Mengapa hal ini dibuat, karena anak-anak kita saat ini memang cerdas secara akademis tetapi mereka cenderung tidak respek, tidak toleran, tidak hormati hukum, ugal-ugalan di jalanan dan berbagai perilaku sejenisnya yang sebenarnya bertolak belakang dengan kecerdasan yang mereka miliki," ujarnya.
Penyederhanaan kurikulum pendidikan tersebut akan menekankan pada kemampuan dasar peserta didik yakni Calistung atau baca tulis hitung.
"Kita mengharapkan agar dengan penyederhanaan kurikulum nanti, peserta didik akan lebih enjoy datang ke sekolah, mereka lebih senang untuk bermain di sekolah. Jangan sampai siswa merasa terbebani saat datang ke sekolah, dengan
PR yang banyak, buku-buku penuh tas dan sebagainya," ujarnya. Intinya, dalam revitalisasi kurikulum nanti, kemampuan dasar Calistung akan dikombinasikan dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, tetapi tetap dalam suasana bermain. Pendekatannya lebih kepada contoh-contoh hidup, apa yang mereka lihat, dengar, alami dalam kehidupan sehari. Mata Pelajaran seperti matematika, IPA, IPS dan sebagainya digabungkan atau disederhanakan.
Dalam penyederhanaan kurikulum tersebut, pendekatan utamanya lebih kepada pendidikan karakter dan akhlak. Untuk pendidikan agama, moral menjadi bagian penting dan disandingkan atau dikombinasikan dalam Calistung. "Jangan sampai siswa menjadi hamba kurikulum yang ada. Ini harus benar-benar dilakukan untuk pendidikan SD. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka spesifikasi kurikulum akan semakin ketat," katanya.
Untuk itu target revitalisasi tersebut akan memakan waktu minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun
Posting Komentar