Senin, 01 Oktober 2012 JAKARTA-- Tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di jalur Jabodetabek telah naik Rp2000 per hari ini (Senin,1/10). Namun gelombang penolakan kenaikan tarif ini masih terus berlangsung.
Masyarakat pengguna setia KRL Commuter Line menggalang dukungan penolakan kenaikan tarif baik offline maupun online. Di internet, petisi penolakan kenaikan tarif KRL Commuter Line yang berjudul, "Batalkan kenaikan tiket KRL" berhasil menggalang 2.780 dukungan.
Aspirasi penolakan kenaikan tarif KRL ini juga didukung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, mengingat hampir sebagian warga Jabar yang tinggal di Bogor, Depok, maupun Bekasi, memanfaatkan transporasi publik yang seharusnya murah.
"Tapi, semua aspirasi masyarakat itu dianggap angin lalu oleh PT KAI," ujar Firdaus Cahyadi, Koordinator Wroking Group Transportasi dan Polusi Udara Perkotaan Kaukus Lingkungan Hidup, dalam rilis yang diterima Senin (1/10).
Menurutnya, kenaikan KRL Commuter Line dipastikan membuat biaya transportasi masyarakat akan meningkat. Selain itu, kenaikan tarif KRL ini akan menambah besar potensi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di Jakarta. "Ini karena sebagian pengguna KRL akan berpindah ke kendaraan bermotor pribadi menuju Jakarta," tandas Firdaus. (*/X-13)
Posting Komentar